GENOTA.ID – Hakikat bertambahnya nikmat adalah syukur, ini adalah janji Allah SWT dalam Al-Quran surat Ibrahim ayat 7, yang artinya, “Dan ingatlah ketika Tuhanmu memaklumatkan, sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu; dan jika kamu mengingkari nikmatKu, maka sesungguhnya azabKu sangat pedih”.(QS Ibrahim: 7).
Sesungguhnya syukur atas nikmat adalah barometer lurusnya jiwa manusia. Sebab syukur memiliki sifat alamiahnya fitrah yang lurus. Dengan Jiwa yang bersyukur atas nikmat Allah SWT, maka manusia akan selalu bermuroqobah (mendekatkan diri) kepada-Nya dalam memanfaatkan serta mendayagunakan kenikmatan tersebut.
Prinsip tersebut memberikan 4 manfaat, yakni yang pertama mensucikan jiwa. Kedua, mendorong jiwa untuk beramal sholeh dan mendayagunakan kenikmatan secara baik. Ketiga, menjadikan orang lain ridho dan senang, sehingga mereka mau membantu dan menolongnya. Lalu yang keempat, memperbaiki dan melancarkan berbagai bentuk interaksi sosial dalam masyarakat. Sehingga harta benda dan kekayaan didalamnya dapat tumbuh dan berkembang dengan aman.
Al-Quran secara tegas menyatakan, bahwa manfaat syukur akan kembali kepada orang yang bersyukur. Sebaliknya, ketika manusia tidak bersyukur, maka manusia itu sendirilah yang akan merasakan dampaknya. Allah SWT berfirman, “Barang siapa yang bersyukur, maka hal itu adalah untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barang siapa yang ingkar, sesungguhnya Allah SWT itu Maha Kaya dan Mulia,” (QS. An-Naml : 40).
Kebaikan dan kemaslahatan hidup itu hanya bisa terwujud dengan bersyukur. Jiwa manusia itu hanya bisa bersih dengan mengorientasikan diri kepada Allah SWT, menjadi lurus dengan mensyukuri kebajikan, menjadi tentram dengan berhubungan dengan Sang Pemberi Nikmat. Dengan bersyukur, manusia akan menjadi lebih dekat kepada Allah SWT, dan sadar bahwa segala nikmat berasal dari Allah SWT.
Oleh karena itu, sebagai wujud rasa syukur manusia, segala nikmat yang ada akan dipergunakan untuk kebaikan kepada sesama manusia dan beribadah kepada Allah SWT. Misalnya, seseorang yang memiliki kekayaan, maka kekayaan itu hendaklah digunakan pula untuk kebaikan seperti menolong fakir miskin, menyantuni anak yatim serta kebaikan lainnya.
Seiring dengan adanya sikap mensyukuri segala nikmat yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita, maka nikmat itu akan terus bertambah tiada henti. Percayalah, dengan bersyukur kepada Allah SWT, maka kenikmatan kita tak akan berkurang, justru semakin bertambah.
Mudah-mudahan dengan berusaha mensyukuri segala nikmat yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita, maka nikmat itu akan terus bertambah bersama kita dan hidup kita pun akan mendapat keridhaan Allah SWT. Sehingga terselamatkan kehidupan kita baik didunia maupun diakhirat.(*)