GENOTA.ID – Memiliki anak memang pasti ada konsekuensinya. Salah satunya adalah rumah atau kamar yang berantakan karena mainan anak berserakan. Betapa melelahkannya kalau siang-malam harus bolak-balik merapikan mainan anak hanya untuk diserakkan lagi olehnya.
Nah, oleh sebab itu, mulai ajari anak untuk membereskan dan merapikan barang-barangnya sendiri. Bukan hanya membantu meringankan Anda, tapi juga untuk mengajarinya untuk bertanggung jawab memelihara baran-barang miliknya. Sekaligus, agar anak sadar bahwa membereskan mainan adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari bermain.
Sebaiknya, anak diajak untuk membantu membereskan barang-barangnya sejak dini. Bagaimana merapikan dan seberapa banyak yang dibereskan tentu harus disesuaikan dengan usia dan kemampuan anak. Anak balita yang disuruh membereskan kamar berantakan, tentu merasa kewalahan dan bisa jadi malah ngambek. Jadi harus ekstra sabar untuk mengajarinya.
Saat anak balita sudah bisa mengikuti permintaan Anda, cobalah minta ke anak memasukkan mainan yang sedang dipegangnya ke dalam kotak atau keranjang khusus yang Anda sediakan. Jadikanlah itu sebagai permainan.
Selanjutnya, Anda bisa meningkatkan ‘level’. Mintalah anak memungut mainan tertentu untuk dimasukkan ke kotak. Misal “Ambil bolanya sayang, masukkan ke kotak biru. Sekarang ambil boneka bebeknya, masukkan juga ke kotak sama bola”. Sebutkan bendanya satu-satu secara spesifik. Lakukan ini setiap hari, setiap kali selesai bermain.
Lebih baik, ajak anak beres-beres mainan yang sudah selesai dimainkan dulu sebelum mengizinkannya ‘menyebar’ mainan-mainan lain. Soalnya kalau sudah telanjur berantakan hebat, anak malah jadi enggan membereskan. Sama seperti kita yang sering merasa bingung mulai membereskan dari mana, saat melihat tempat yang berantakan bak kapal pecah. Berhasil melakukan tugas-tugas kecil akan menumbuhkan rasa percaya dirinya.
Kalau dari kecil sudah terbiasa dilatih membereskan barang-barangnya, di usia TK biasanya sudah bisa dipercaya melakukan tugas yang lebih menantang. Orang tua mulai bisa untuk mengatakan, “Kakak, beresin mobil-mobilannya, dong!” Bahkan jika mobil-mobilan beserta jenis mainan lain berserakan di area bermainnya, anak sudah akan mampu membereskan.
Yang penting, jadikanlah waktu beres-beres menyenangkan bagi anak. Jadikan itu sebuah permainan juga. Anda bisa mengajaknya berlomba memasukkan barang ke keranjang, atau memutar sebuah lagu dan berusaha memasukkan semua barang ke kotak penyimpanan saat lagu selesai.