GENOTA.ID – Ketika tubuh anak cenderung kurus, bunda biasanya diberondong seabrek pertanyaan yang cukup mengganggu dari orang tua lain, mertua, saudara, atau teman. “Susah, ya, makannya?”, “Minum susunya banyak, nggak?”, “Vitaminnya apa? Tidak dikasih vitamin? Kasih, dong, biar doyan makan dan badannya berisi!”
Seperti ada aturan tak tertulis, bahwa setiap bunda harus memberi vitamin tambahan pada anak. Jika tidak, itu aneh sekali! Ditambah lagi maraknya iklan vitamin anak di televisi yang menggambarkan anak-anak super cerdas, sehat, kuat, dan mau makan lahap, berkat mengonsumsi produk mereka.
Pada akhirnya, sebagian bunda ‘tergoda’ memasukkan tambahan vitamin ke dalam menu harian anak. Anak pun tak kalah semangat mengonsumsinya, karena rasa dan bentuknya yang menarik.
Tapi, yang perlu orang tua sadari, makanan tambahan (vitamin atau suplemen), sesuai namanya, adalah tambahan dari makanan pokok yang bertujuan melengkapi kekurangan zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Dengan begitu, tumbuh kembang anak pun menjadi optimal. Anggapan yang salah jika suplemen dianggap bisa digunakan untuk menggantikan vitamin alami yang diperoleh dari makanan.
Kapan perlu memberikan vitamin penambah nafsu makan? Anak-anak yang sedang sakit, atau baru sembuh dari sakit, untuk sementara selera makannya bisa menurun. Tapi, itu normal, kok! Setelah ia pulih, nafsu makannya akan kembali normal tanpa harus Anda beri suplemen.
Namun, pada kasus tertentu, misalnya anak dengan penyakit menahun seperti TBC paru-paru, infeksi saluran pencernaan, atau adanya parasit (cacing), masa penyembuhannya membutuhkan waktu yang sangat panjang. Jika dibiarkan terus-menerus tidak berselera makan, anak akan terancam kekurangan gizi.
Nah, pada kondisi inilah anak memerlukan suplementasi penambah nafsu makan agar kecukupan nutrisinya terjaga, dan untuk membantu memperkuat daya tahan tubuhnya melawan penyakit yang sedang dideritanya.
Apa kandungannya? Beberapa suplemen penambah nafsu makan mungkin mengandung vitamin dan mineral tertentu, namun fungsinya bukan sebagai penambah nafsu makan. Anak yang susah makan dikhawatirkan mengalami kekurangan asupan zat-zat gizi, sehingga ditambahkanlah berbagai vitamin dan zat gizi lainnya untuk mencukupi kebutuhan nutrisinya.
Selain itu, ditambahkan pula bahan herbal tertentu, seperti temulawak, temuireng, atau kunyit, yang melalui penelitian terbukti memang bisa meningkatkan nafsu makan.