Allah SWT Maha Menjamin Rezeki

GENOTA.ID – Allah, Zat yang Maha peka terhadap segala kebutuhan, lintasan hati, harapan dan keinginan hamba-Nya. Tidak ada yang luput dalam perhitungan Allah. Pasti, Allah telah mengetahui semuanya. Hanya kepada Allah lah bertumpu segala harapan, tempat bagi kita untuk menyempurnakan segala nikmat dan menghapuskan seluruh dosa.

Coba kita pikirkan dan merenung; hanya Allah, satu-satunya Zat yang menciptakan lambung kita. Maka itu, Allah sangat mengetahui kebutuhan lambung kita; kapan lapar. Allah juga yang menciptakan rasa lelah, sehingga kita harus istirahat. Maka itu, Allah menganugerahkan rasa kantuk kepada kita. Subhanallah. Dialah Allah yang menciptakan tubuh kita mengeluarkan keringat dan bau-bauan, sehingga kita membutuhkan rezeki air untuk mandi.

Renungkanlah, hanya Allah yang menciptakan manusia dan paling mengetahui semua kebutuhannya. Hanya Allah, Zat yang mampu mencukupi kebutuhan kita. Hanya Allah jugalah yang membuka segala jalan, hingga rezeki itu sampai kepada kita.

Sedangkan rezeki yang lebih mahal dari semua itu adalah rezeki berupa “makanan” untuk rohani kita. Tidak cukup kita punya sandang, pangan dan papan kalau hati kita tidak tenteram. Tidak cukup kita punya rumah mewah kalau hati ini tidak tenang. Kita butuh rezeki untuk kalbu kita. Kita butuh karunia Allah yang membuat kita bisa menikmati episode apa pun yang terjadi dalam hidup ini. Kita butuh hidayah dan petunjuk jalan, agar jelas tujuan hidup ini.

Pernahkan terpikir oleh kita, jangan-jangan, kita melangkah setiap hari, tetapi tidak tahu tujuan hidup kita. Sungguh disayangkan. Kita telah hidup sekian lama, tapi kita tidak mengerti apa yang kita jalani selama ini.

Oleh sebab itu, kita butuh pembeda (furqan), antara hak dan batil. Kita butuh taufik yang membuat kita bersemangat dalam beribadah, dan ikhlas dalam beramal. Kita butuh hikmah sehingga tersingkap rahasia di balik setiap kejadian yang ada. Kita butuh ketenteraman dari hiruk-pikuk, dari terjadi atau tidak terjadi, atau dari ada dan tiada. Kita butuh rezeki untuk memahami aneka kejadian yang terjadi.

Apakah itu? Rezeki berupa mantapnya keyakinan kepada Allah, supaya kita sadar bahwa semua ini milik Allah, bukan milik kita. Kita butuh keyakinan bahwa segalanya milik Allah. Semua ini lebih tinggi dari rezeki lahiriah. Apa artinya memiliki rumah yang luas, tapi hatinya sempit? Apa artinya diberi uang yang banyak tapi kalbunya miskin? Apa artinya diberi penampilan yang indah tapi hatinya busuk? Kita membutuhkan kedua-duanya. Dan yang mampu memenuhi kebutuhan kita hanyalah Allah.

Anehnya, saat masyarakat kita masih banyak berada di bawah garis kemiskinan, orang lebih sibuk menjadi pelit, dan sulit bersedekah. Padahal, Allah akan membagikan rezeki kepada siapa pun yang Dia kehendaki, tanpa batas. Artinya, kalau kita butuh rejeki, mintalah kepada Allah.

Lihat saja rezeki seekor anak burung elang. Pagi-pagi, ibunya terbang mencari makanan untuk dia dan anak-anaknya. Dengan ketajaman sorot matanya, sebentar saja terbang, sekelebat kemudian menukik, ia menyergap seekor ulat di dahan pohon. Kemudian, ia kembali terbang menuju sarang, menemui anaknya yang memang belum bisa terbang. Maka, bertemulah si anak elang ini dengan rezekinya berupa seekor ulat.

Contoh lainnya, jika kita mengamati rezeki semut. Silakan sembunyikan sepotong kue di dalam laci terkunci, yang tidak diketahui oleh ayah, ibu, dan adik. Jangan kaget kalau tiba-tiba semut mengerumuni kue itu. Mengapa semut bisa tahu letak kue itu? Allahlah yang memberi tahu, melalui syaraf penciumannya yang memang begitu tajam.

Sungguh, terlalu bodoh kalau kita ini tidak yakin dengan jaminan Allah. Barang siapa yang hatinya bulat, tanpa celah, tanpa ada retak, tanpa ada lubang sedikit pun. Bulat, total, penuh, hatinya hanya kepada Allah, akan dicukupi segala kebutuhannya. Subhanallah. Maka, beruntunglah bagi siapa pun yang bersungguh-sungguh dan tujuan hidupnya hanya kepada Allah. Hanya Allah tujuan dari segalanya. Hanya Allah penjamin rezeki setiap hamba-Nya.(*)